TikTok Shop dilarang, saatnya kelola data audience mu sendiri.
Kamu punya data, kamu berkuasa !!
Sebagai seller atau affiliator yang sudah merasa nyaman di TikTok tentunya ini menjadi “mimpi buruk” yang harus dijalani. Pemerintah sudah ambil sikap, tentunya kita hanya bisa mengikuti.
Website yang sudah dipasang kode tracking bisa merekam data audience yang masuk. Data ini disimpan dalam cookie, dan nantinya bisa digunakan untuk kegiatan marketing.
Platform marketplace maupun ecommerce yang memiliki tingkat transaksi tinggi, akan mendapatkan keuntungan yang banyak selain biaya admin, tentunya dari data pembeli yang berhasil mereka kumpulkan.
Setelah data terkumpul banyak, platform marketplace atau ecommerce ini bisa bebas melakukan kegiatan marketing apapun (oleh pihak yang bekerja sama), dengan target market yang bisa dibilang tertarget
Hasil penjualan, itu saja. Kita sudah tidak bisa lagi mendapatkan kontak pembeli/ customer yang telah bertransaksi di toko marketplace kita. Kita sudah tidak bisa lagi follow up atau melakukan kegiatan CRM kepada pelanggan kita.
free webinar.
supported by
Halo, saya Arga praktisi digital marketing dari tahun 2013 yang dimulai di bidang SEO (search engine optimization) selama kurang lebih 5 tahun. Kemudian merambah di dunia advertising dari FB ads, Google ads, dan Tiktok Ads. Saat ini masih aktif menjadi advertiser di sebuah perusahaan swasta dan freelancer beberapa perusahaan.
Dikesempatan ini saya berniat mengajak teman-teman seller online maupun affiliator yang masih bingung bagaimana kalau Tiktok Shop tidak ada lagi. Bagaimana dapat cuannya, bagaimana ngomsetnya, kita akan bahas di WEBINAR GRATIS.
Kita bahas dan cari solusi yang tentunya menguntungkan untuk kegiatan marketingmu jangka panjang.
Sudah saatnya tidak terlalu bergantung dengan marketplace
Link webinar akan dikirimkan via email atau whatsapp